SERA
SERA
SERA
SERA
SERA
SERA

“Bermalam di SERA” untuk Hari Batik Nasional

Dalam rangka memperingati hari Batik Nasional, PT Serasi Autoraya (SERA) mengadakan acara membatik dengan tajuk “Bermalam di SERA” pada tanggal 27 Oktober 2022 di lantai 3 Grha SERA, Sunter. Acara ini merupakan bagian dari kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) SERA dengan menggandeng Rumah Batik Pal Batu yang merupakan rumah batik UMKM inklusif binaan SERA. 

Acara yang dihadiri 30 karyawan SERA ini memperlihatkan proses pembuatan batik, dimana masing-masing peserta bisa mencoba langsung cara menggunakan canting dan malam pada selembar kain. Selain itu peserta juga diperlihatkan hasil batik dari karya rekan difabel dan perjuang cancer.

Kegiatan ini juga merupakan bagian dari upaya SERA dalam penerapan 5 poin Sustainable Development Goals (SDG’s) yaitu; poin ke 4: Pendidikan Berkualitas, poin ke 8: mengenai Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, poin ke 10: Berkurangnya Kesenjangan, poin ke 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan serta poin ke 17: mengenai Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Selain itu dengan adanya acara ini, insan SERA juga dapat mengapresiasi karya-karya batik serta melestarikannya agar eksistensi batik tidak hilang dan dapat bersaing di Era Globalisasi.

“Batik merupakan suatu proses untuk menciptakan suatu karya yang otentik dengan menggunakan canting serta dapat memberikan kesan tersendiri bagi pembuatnya. Proses pembuatan batik tulis menggambarkan kualitas yang terjaga, kebergaman motif batik yang berbeda-beda memiliki makna atau arti tersendiri bagi pengrajin akan karya nya. Sehingga tercipta semangat untuk terus berkarya dan menghasilkan karya-karya otentik lainnya” ujar Happy Putro Wibowo selaku Corporate General Affair, Social Responsibility, Health Safety Security and Environment (CGASRHSSE) Division Head SERA.

“Bagi saya batik menggambarkan keindahan dalam keberagaman. Corak dan warna batik yang beraneka menggambarkan indahnya keberagaman. Demikian juga dengan hidup, keberagaman membuat hidup kita menjadi tidak membosankan dan monoton” tutup Happy Putro Wibowo.


1971
Tags
SERA