This site uses cookie, to continue browsing this site means you agree to our cookie policy Find out more here. Use Latest Chrome version for the best experience.
Kemacetan di area akses masuk Pelabuhan Tanjung Priok merupakan hal biasa dan sudah sering terjadi. Tapi tengah bulan lalu, terjadi kemacetan yang nggak biasa di kawasan tersebut karena berlangsung selama 3 hari!
Jelas itu bukan kemacetan biasa, bahkan jadi yang cukup parah sepanjang 2025 ini. Macet horor yang terjadi bahkan memicu unjuk rasa dari beberapa serikat buruh pada 20 April karena menghambat kinerja dan kehidupan buruh pelabuhan.
Pelindo menjelaskan, kepadatan disebabkan oleh ritme penerimaan dan pengiriman barang yang berlangsung bersamaan setelah adanya pembatasan lalu lintas barang saat periode Lebaran. Ditambah momentum libur panjang pada 18 April hingga 20 April 2025.
Baca juga: 5 Keunggulan Truk Wingbox buat Kirim Barang
Dari sejumlah sumber diketahui kalau ada beberapa faktor penyebab kemacetan horor itu terjadi. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan kalau saat itu terjadi lonjakan bongkar muat hingga 4.000 truk. Sementara kapasitas pelabuhan hanya mampu menampung 2.500 truk.
Sementara itu, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menyinggung soal akses truk menuju pelabuhan yang cuma mengandalkan jalan raya.
Hal itu terjadi karena jalur rel dinilai mahal dan kurang praktis karena menggunakan BBM non subsidi. Sehingga ada PPN 11 persen dan Track Access Charge (TAC) yang harus dibayarkan.
Selain itu, pembangunan di Pelabuhan Tanjung Priok juga dinilai lebih condong memperbesar kapasitas sisi laut, sementara kapasitas sisi darat tidak dikembangkan.
Baca juga: Ketergantungan Sektor Industri dan Perdagangan pada Angkutan Logistik
Untuk mencegah terjadinya kemacetan serupa, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Misalnya dengan penataan ulang area penyangga (buffer zone), antara pelabuhan dan lingkungan pertokoan serta pemukiman mesti diberi jarak minimal 1 km. Sehingga area buffer zone bebas dari bangunan.
Lonjakan akibat pembatasan pasca libur Lebaran juga seharusnya bisa diantisipasi lebih awal karena selalu terjadi setiap tahun. Serta, pengembangan perangkat bongkar muat untuk mempercepat prosesnya.
Pelindo sendiri mengatakan bahwa kemacetan juga disebabkan adanya keterlambatan jadwal sandar kapal di New Priok Container Terminal 1 (NPCT1).
Untuk mempercepat penurunan kepadatan di NPCT1, Pelindo bersama otoritas terkait akan segera melakukan pemindahan sandaran ke terminal lain. Serta, melakukan percepatan penerapan Terminal Booking System (TBS).
Selain itu, sebagai solusi jangka panjang Pelindo juga merencanakan pembangunan jalan baru atau New Priok Eastern Access (NPEA) yang menghubungkan secara langsung NPCT1 menuju tol pelabuhan.
Baca juga: Kenapa Perusahaan Logistik Wajib Sertifikasi Halal? Ini Jawabannya
Itulah beberapa informasi tentang penyebab penyebab macet horor Tanjung Priok yang terjadi beberapa waktu lalu dan upaya antisipasi yang bisa dilakukan buat mencegah peristiwa serupa.
Tentu Pelindo sebagai pengelola otoritas di Pelabuhan juga tidak bisa bekerja sendirian. Butuh kolaborasi dan sinergi dari semua stakeholder yang punya kepentingan di dalamnya, tanpa terkecuali para pelaku di industri logistik.
Untuk itu, perlu mencari mitra logistik profesional yang punya layanan angkutan logistik berkualitas agar proses distribusi barang jadi lebih efektif dan efisien.
Perusahaan logistik yang bisa jadi pilihan adalah SELOG salah satu lini bisnis dari PT Serasi Autoraya (SERA) yang juga bagian grup Astra.
Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun, SELOG hadir menawarkan berbagai kebutuhan jasa logistik yang komprehensif dan end to end. Mulai dari Trucking, Shipping Services, Freight Forwarding, Warehousing, serta Project Cargo.
Layanan trucking SELOG terbagi dalam tiga jenis, yakni Last Mile, Long Haul dan Less Than Truckload (LTL) yang bisa mengakomodir pengiriman hingga ke lokasi-lokasi yang sulit dijangkau dengan armada yang beragam, mulai dari Blind Van hingga Truk CDE.
Selain itu, Layanan SELOG didukung penggunaan teknologi digital terkini yang tidak hanya memudahkan, tetapi juga efektif dan efisien bagi bisnis, salah satunya dengan teknologi Astra Fleet Management Solution (AstraFMS) dan Warehouse Management System (WMS).
Kedua teknologi itu memudahkan pelaku bisnis memantau kendaraan pengiriman secara real-time untuk memastikan keamanan kendaraan dan pengemudi. Serta mengoptimalkan proses penerimaan barang, penyimpanan, manajemen stok, pengambilan, pengemasan, dan pengiriman barang.
Informasi lebih lanjut tentang profil dan layanan SELOG, kamu bisa mengunjungi website resmi SELOG www.selog.astra.co.id serta media sosial di instagram @selog_astra dan Linkedin SELOG.