This site uses cookie, to continue browsing this site means you agree to our cookie policy Find out more here. Use Latest Chrome version for the best experience.
Salah satu proses penting dari rangkaian kegiatan logistik adalah proses bongkar muat di pelabuhan. Proses ini terdiri dari rangkaian aktivitas yang cukup panjang, meliputi kegiatan stevedoring, cargodoring, dan receiving/delivery.
Beragam prosedur juga harus dijalani dan ditaati sebelum kontainer-kontainer penampung barang akan diangkut berpindah dari satu titik ke titik lain yang sudah ditentukan. Setidaknya ada beberapa tahapan dan dokumen yang harus ditaati agar proses ini berjalan lancar.
Persiapan kapal meliputi pembersihan kapal dari sampah dan kotoran, pengecekan ketersediaan alat bongkar muat, hingga persiapan awak kapal. Sedangkan persiapan pelabuhan meliputi pengecekan ketersediaan alat dan petugas bongkar muat.
Proses ini dilakukan oleh agen kapal kepada otoritas pelabuhan. Pemberitahuan ini harus dilakukan minimal 24 jam sebelum kedatangan kapal.
Baca: Buntut Kebijakan Tarif Trump pada Logistik Indonesia
Kegiatan ini dilakukan oleh petugas keamanan pelabuhan untuk memastikan kelengkapan dokumen kapal dan barang yang akan dibongkar. Dokumen yang diperiksa, diantaranya: Surat Keterangan Muatan (SKM), Bill of Lading (B/L), dan Packing List.
Proses ini dilakukan oleh petugas bongkar muat untuk memastikan kondisi barang yang akan dibongkar. Barang yang rusak atau cacat harus segera dilaporkan kepada pihak terkait.
Aktivitas ini dilakukan oleh petugas bongkar muat dengan menggunakan alat bongkar muat yang tersedia di pelabuhan. Barang yang dibongkar harus ditempatkan di tempat yang sudah ditentukan.
Proses ini dilakukan oleh petugas bongkar muat untuk memastikan keamanan dan kelancaran proses bongkar muat di pelabuhan. Barang yang sudah diangkut harus ditempatkan di tempat yang aman dan sesuai dengan jenis barangnya.
Kegiatan ini dilakukan oleh petugas bongkar muat kepada pihak yang berwenang untuk mengambil alih barang tersebut. Barang yang diserahkan harus sesuai dengan dokumen yang ada.
Selain itu ada juga sejumlah dokumen yang diperlukan saat bongkar muat, seperti dokumen pemuatan, dokumen pembongkaran, dan dokumen in/out clearance.
Baca juga: Macet Horor Tanjung Priok, Sinyal Bongkar Muat di Pelabuhan Mesti Segera Diperbaiki
Selain kelengkapan dokumen dan prosedur kegiatan bongkar muat, hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah alat-alat berat yang dibutuhkan untuk memindahkan barang dari kapal ke darat atau sebaliknya. Diantaranya:
Quay Container Crane (QCC)
Ship-loader, Ship-unloader
Container Reach Stacker
Empty Container Stacker
Container Spreader
Floating Crane, dan
Rubber Tyred Container Gantry Crane (RTG)
Quay Container Crane (QCC) atau Ship-to-Shore Crane (STS) berfungsi untuk memindahkan kontainer dari kapal ke darat atau sebaliknya. QCC biasanya memiliki kapasitas angkut yang besar dan dapat mengangkat beberapa kontainer sekaligus.
Ship-loader merupakan alat yang digunakan untuk memuat barang ke dalam kapal. Sedangkan Ship-unloader digunakan untuk membongkar barang dari kapal.
Serta, Container Reach Stacker yang berguna untuk memindahkan kontainer dari satu tempat ke tempat lain di pelabuhan. Biasanya digunakan untuk memindahkan kontainer dari kapal ke tempat penyimpanan atau sebaliknya.
Dengan melihat proses bongkar muat yang cukup rumit dan panjang, tentu membutuhkan tenaga dan waktu ekstra. Oleh karena itu, perlu menggandeng mitra perusahaan logistik berkualitas yang punya layanan komprehensif.
Perusahaan logistik yang bisa jadi pilihan adalah SELOG salah satu lini bisnis dari PT Serasi Autoraya (SERA) yang juga bagian grup Astra.
Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun, SELOG hadir menawarkan berbagai kebutuhan jasa logistik yang komprehensif dan end to end. Mulai dari Trucking, Shipping Services, Freight Forwarding, Warehousing, serta Project Cargo.
Baca juga: Kenapa Perusahaan Logistik Wajib Sertifikasi Halal? Ini Jawabannya
Selain itu, Layanan SELOG didukung penggunaan teknologi digital terkini yang tidak hanya memudahkan, tetapi juga efektif dan efisien bagi bisnis, salah satunya dengan teknologi Astra Fleet Management Solution (AstraFMS) dan Warehouse Management System (WMS).
Kedua teknologi itu memudahkan pelaku bisnis memantau kendaraan pengiriman secara real-time untuk memastikan keamanan kendaraan dan pengemudi. Serta mengoptimalkan proses penerimaan barang, penyimpanan, manajemen stok, pengambilan, pengemasan, dan pengiriman barang.
Informasi lebih lanjut tentang profil dan layanan SELOG, kamu bisa mengunjungi website resmi SELOG www.selog.astra.co.id serta media sosial di instagram @selog_astra dan Linkedin SELOG.