This site uses cookie, to continue browsing this site means you agree to our cookie policy Find out more here. Use Latest Chrome version for the best experience.
Teknologi keselamatan kendaraan memang makin canggih dari waktu ke waktu. Tapi berdasarkan data WHO (World Health Organization), 90% kecelakaan lalu lintas justru disebabkan oleh kelalaian manusia.
Artinya, secanggih apapun fitur keamanan kendaraan, faktor pengemudi tetap jadi kunci utama keselamatan di jalan.
Salah satu kebiasaan buruk yang sering diabaikan adalah tidak menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan.
Padahal aturan itu sudah dijelaskan dalam PP Nomor 79 Tahun 2013 tentang Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan sebagai pengganti pasal 62 PP No. 43 tahun 1993 tentang Tata Cara Berlalu Lintas.
Menjaga jarak aman saat berkendara sangat penting. Alasannya sederhana, agar pengemudi punya cukup ruang dan waktu untuk bereaksi ketika ada kondisi darurat di depan. Dengan begitu, risiko kecelakaan bisa diantisipasi.
Baca juga: 5 Keunggulan Rental Mobil Lepas Kunci
Dalam defensive driving, jarak aman ditentukan bukan dalam satuan meter, tapi dengan hitungan waktu, yakni minimal 3 detik. Kenapa menggunakan acuan detik bukan meter? Berikut dua alasan yang mendasarinya.
Lebih fleksibel karena bisa disesuaikan dengan kecepatan mobil
Memberi waktu cukup untuk otak, sistem rem, dan kendaraan benar-benar berhenti
Teori ini bisa jadi cara ampuh untuk menjaga jarak aman kendaraan, sebab banyak faktor yang mempengaruhinya, seperti:
Otak yang butuh 0,5–1 detik untuk memproses perintah pengereman
Sistem rem butuh 0,5–1 detik untuk bekerja.
Kendaraan butuh 0,5–1 detik lagi hingga benar-benar berhenti
Kalau dihitung, mobil yang melaju dengan kecepatan 100 km/jam akan menempuh 27,7 meter per detik.
Artinya, jarak aman ideal adalah 83,1 meter (27,7 m x 3 detik). Semakin cepat laju kendaraan, semakin panjang juga jarak yang harus dijaga.
Baca juga: TRACtoGo Versi Terbaru: Sewa Mobil Jadi Lebih Mudah dan Praktis
Masih bingung pakai teori 3 detik? Ada cara yang lebih sederhana, yaitu dengan memperhatikan roda belakang mobil di depan. Kalau kamu bisa melihat roda belakangnya menyentuh jalan, artinya jarak kendaraan masih aman.
Tapi, kalau roda belakang terlihat “menggantung”, berarti jarak mobil terlalu dekat. Segera turunkan kecepatan sampai posisi kembali aman.
Selain menjaga jarak aman, jangan lupa cek kondisi kendaraan. Pastikan sistem rem, ban, dan fitur keselamatan lainnya berfungsi dengan baik.
Tapi, kalau tidak mau repot dengan urusan perawatan, layanan rental mobil adalah solusi praktis untuk setiap agenda perjalanan.
Salah satu penyedia layanan rental mobil yang bisa jadi pilihan adalahTRAC, lini bisnisPT Serasi Autoraya atauSERA yang juga bagian dari grup Astra.
Sebagai pioner layanan sewa kendaraan di Indonesia, TRAC hadir dengan menawarkan solusi atas setiap kebutuhan transportasi baik untuk personal maupun perusahaan.
TRAC menyediakan beragam jenis mobil yang bisa disewa harian atau jangka panjang, mulai dari LCGC, City Car, MPV, SUV, Sedan, hingga mobil premium. Jadi, apapun kebutuhan perjalanannya, TRAC siap memberikan layanan terbaik.
Baca juga: Untung Rugi Sewa Mobil Bulanan untuk Pemula
Layanan TRAC juga tersebar luas di berbagai kota besar di Indonesia. Untuk pemesanan, bisa dilakukan dengan mudah lewathalaman utama website atau aplikasi TRACtoGo. Download aplikasinya diPlaystore danAppstore.
Untuk informasi terkini, jangan lupa follow media sosial TRAC di Instagram:@trac_astra, Facebook:TRAC-Astra Rent a Car, serta Twitter (X):@TRACastra.