SERA
SERA
SERA
SERA
SERA
SERA

Tertarik Beli Bus Bekas? Cek 5 Bagian Ini

Beli bus bekas adalah strategi cerdas untuk menambah armada operasional tanpa menguras anggaran, terutama bagi perusahaan otobus (PO) atau agen perjalanan.

Sebagai gambaran, harga bus bekas ukuran medium harganya sekitar Rp 400 jutaan, sementara bus besar mulai dari Rp 450 jutaan. Tapi angka itu masih jauh lebih hemat dibandingkan beli bus baru yang bisa membutuhkan biaya total hingga Rp 1,1 miliar (Rp 700 juta untuk sasis dan Rp 400 juta untuk bodi).

Jadi kalau dikalkulasi, beli bus bekas adalah pilihan bijak untuk menghemat pengeluaran. Meski perlu diperhatikan juga kualitasnya agar tidak butuh banyak biaya perbaikan. Berikut 5 hal yang perlu dicek saat akan beli bus bekas.

1. Rekam Jejak Penggunaan Bus (AKAP vs. Pariwisata)

Mengecek riwayat penggunaan bus adalah langkah awal untuk mengetahui kondisi bus bekas yang akan dibeli.

Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP): Bus AKAP memiliki track record dengan intensitas pemakaian sangat tinggi dan jarak tempuh yang konsisten. Bus berusia 2–3 tahun bisa jadi sudah mencatatkan kilometer (KM) di atas 300.000.


Bus Pariwisata: Umumnya memiliki jarak tempuh yang lebih rendah dan pemakaian yang lebih musiman, sehingga biasanya lebih terawat dari sisi estetika interior.

Baca juga: Cara Jual Barang Elektronik di Lelang IBID

Jangan lupatanyakan juga interval perawatan bus. Perusahaan bus yang baik biasanya memiliki jadwal perawatan yang ketat. Bahkan, bus bekas dari perusahaan besar biasanya akan diperbaiki lebih dulu sebelum dijual ke pasaran.

2. Kondisi Mesin: Segel dan Riwayat Turun Mesin

Pemeriksaan mesin secara detail bertujuan untuk mengetahui performanya, serta biaya perbaikan yang dibutuhkan.

  • Open Segel (Turun Mesin): Cari tahu apakah mesin bus masih tersegel (sealed) atau sudah open segel (alias pernah mengalami overhaul atau bongkar mesin). Mesin yang masih tersegel menandakan minimnya masalah serius.

  • Riwayat Perbaikan: Tanyakan kapan terakhir kali mesin dibongkar, apa kendala spesifik yang pernah dialami, dan bagian mana yang diganti.

  • Usia dan Kilometer: Semakin muda usia penggunaan bus dan semakin rendah kilometernya, semakin kecil kemungkinan Anda harus mengeluarkan biaya besar untuk perbaikan mesin dalam waktu dekat.

3. Jarak Tempuh (Kilometer) dan Jam Penggunaan

Jarak tempuh (KM) adalah indikator paling jujur tentang beban kerja bus sebelumnya.

  • Prioritaskan KM Rendah: Pilih bus bekas dengan kilometer rendah karena komponen mesin, transmisi, dan kaki-kaki relatif belum bekerja terlalu keras.

  • Perbandingan Jenis: Bus pariwisata cenderung memiliki KM yang lebih rendah dibandingkan bus yang memiliki trayek AKAP.

  • Pengecekan Akurat: Jarak tempuh dan total waktu unit menyala (running time) dapat dilihat secara akurat di bagian MID (Multi-Information Display) bus. Catatan ini lebih terpercaya daripada sekadar melihat tahun produksi bus.

Baca juga: Cara Daftar Akun IBID Agar Bisa Ikut Lelang

4. Kondisi Kaki-Kaki dan Suspensi

Kaki-kaki bus menopang beban berat dan menentukan kenyamanan penumpang. Bagian ini sering menjadi titik lemah pada bus berusia di atas tiga tahun.

  • Usia Pakai: Bus yang sudah beroperasi di atas 3 tahun sangat mungkin mengalami kelemahan pada komponen kaki-kaki.

  • Komponen Karet: Fokus pada pemeriksaan komponen berbahan karet (bushings, rubber mounting, dan shock absorber). Bagian ini umumnya perlu diganti segera setelah pembelian.

  • Dampak Negatif: Jika komponen karet diabaikan, akan muncul bunyi-bunyi mengganggu yang mengurangi kenyamanan berkendara dan berpotensi merusak komponen lain. Lakukan test drive untuk menguji redaman suspensi dan stabilitas bus.

5. Kualitas Bodi dan Karoseri

Kualitas bodi mempengaruhi estetika, keamanan, dan biaya perbaikan eksterior.

  • Pilih Karoseri Berkualitas: Bodi bus bekas pariwisata yang dibuat oleh karoseri ternama, biasanya memiliki kualitas bodi yang lebih kokoh dan rancang bangun yang lebih baik. Meskipun bus dengan basis bodi premium ini mungkin dijual dengan harga yang sedikit lebih tinggi, kualitasnya sepadan.

  • Pengecekan Visual: Periksa dengan teliti potensi kerusakan struktur, karat (korosi), dan riwayat perbaikan benturan pada bodi bus.

Dalam memilih bus bekas, yang terpenting adalah pertimbangkan tujuan operasional. Apakah bus akan digunakan untuk kebutuhan jangka panjang, atau hanya untuk kebutuhan sementara dengan prioritas penghematan biaya awal.

Pilih bus bekas berkualitas dengan memeriksa lebih dulu rekam jejak, kondisi mesin, jarak tempuh, kaki-kaki, dan kualitas bodi. Jangan sampai salah pilih, karena investasi yang cerdas akan menjamin kelancaran dan profitabilitas bisnis transportasi Anda.

Itulah beberapa tips saat akan beli bus bekas. Selain membelinya langsung dari operator bus, kini Anda juga bisa beli bus bekas lewat proses lelang di IBID. 

IBID merupakan salah satu lini bisnisPT Serasi Autoraya (SERA) yang bergerak dalam industrilelang otomotif, elektronik, alat berat, gadget, hingga lifestyle. Selain profesional dan terpercaya, salah satu keunggulannya adalah kemudahan dalam proses lelang.


Baca juga: Cara Ikut Lelang Properti di IBID


Sebagai perusahaan balai lelang, IBID akan terus berinovasi, menciptakan peluang-peluang baru, dan menciptakan pelayanan terbaik bagi para penitip-jual maupun para penawar lelang.

Saat ini, kategori objek lelang di IBID semakin beragam, termasuk properti. Jadi, baik sebagai penjual maupun pembeli, kamu bisa merasa lebih aman dan nyaman.


Download aplikasi IBID di Playstore dan Appstore. Jangan lupa juga follow media sosial resmi IBID di Instagram: @ibid_balailelangserasi untuk mendapatkan berbagai info lelang terbaru dan tips menarik lainnya.

4
Tags
IBID