SERA
SERA
SERA
SERA
SERA
SERA

Proyeksi Bisnis Logistik di 2024, Siap-siap Cuan

Istilah logistik saat ini semakin dikenal masyarakat Indonesia seiring dengan bermunculan dan bertumbuhnya sektor usaha baru, serta semakin berkembangnya sektor usaha yang sudah ada sebelumnya. Sehingga, orang pun berusaha memahami apa itu bisnis logistik.


Banyak literatur yang mengutip pendapat pakar menyebut bisnis logistik adalah kegiatan bisnis yang berkaitan dengan perencanaan, pengendalian, dan pengaturan aktivitas pengiriman barang dan jasa dari satu titik asal menuju titik tujuan. Kegiatan logistik meliputi pengangkutan, pergudangan, pemrosesan, pengemasan, hingga distribusi barang.


Selain melibatkan sumber daya manusia, kegiatan logistik ini melibatkan sarana angkutan. Mulai dari moda transportasi darat seperti mobil, pick up, truk, hingga kereta api, juga melibatkan moda transportasi lain seperti kapal dan pesawat terbang.


Baca juga : Mengenal Jenis Kapal Kargo Sebagai Alat Transportasi Logistik


Di Indonesia, bisnis logistik merupakan salah satu sektor usaha yang sangat menjanjikan. Supply Chain Indonesia memperkirakan potensi bisnis jasa logistik di Tanah Air pada tahun 2024 nanti mencapai Rp 4.000 triliun.


Bisnis Logistik Tumbuh di Tahun Politik

Sejumlah pelaku sektor usaha ini dan pengamat ekonomi meyakini meski pada tahun 2024 ada hajatan politik yakni Pemilihan Umum (Pemilu), namun tidak akan berdampak negatif terhadap sektor logistik.


Justru sebaliknya, ada beberapa sektor yang mendapatkan berkah karena meningkatnya konsumsi masyarakat seiring dengan berlangsungnya Pemilu tersebut.


Tidak hanya produk makanan dan minuman saja yang diperkirakan mendapatkan lonjakan permintaan konsumsi, tetapi juga sektor lain seperti industri pakaian, tekstil, serta ragam alat peraga kampanye lainnya.


Terlebih, dalam Rencana Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024, pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat bersepakat menjadikan APBN sebagai instrumen kebijakan yang dapat diandalkan untuk menghadapi gejolak ekonomi pada 2024.


Pemerintah menetapkan belanja negara sebesar Rp 3.325,1 triliun yang dialokasikan untuk belanja pemerintah pusat senilai Rp 2.467,5 triliun dengan fokus untuk penguatan pada fungsi alokasi, distribusi, dan stabilisasi. Kemudian Rp 857,6 triliun untuk transfer ke daerah.


Baca juga : Mengenal Jasa Logistik Dan Perbedaannya Dengan Freight Forwarding


APBN tersebut disusun dengan asumsi makro pertumbuhan ekonomi diproyeksikan mencapai 5,2 persen. Kemudian inflasi sebesar 2,8 persen, dan nilai tukar Rp 15.000 per dolar AS.


Untuk mewujudkan asumsi makro tersebut, kinerja ekonomi nasional diperkuat dengan tumpuan utama pada sektor industri, perdagangan, pertanian, pertambangan, serta konstruksi.


Namun, porsi terbesar adalah industri terutama yang menyangkut sektor konsumsi masyarakat yang jadi salah satu penyumbang terbesar pada pertumbuhan ekonomi selama ini.


Dengan kata lain, kegiatan impor bahan baku penolong masih akan besar. Begitu pula dengan kegiatan ekspor hasil industri, pertanian, perkebunan, hingga pertambangan masih akan besar. Semua kegiatan tersebut tentu akan melibatkan kegiatan logistik.


Peran Vital Bisnis Logistik dalam Pertumbuhan Ekonomi

Komitmen penguatan sektor logistik untuk mendukung sektor-sektor penyokong utama perputaran roda ekonomi itu, menurut Kepala Lembaga National Single Window (LNSW) Agus Rofiudin, telah ditegaskan pemerintah.


Hal itu diwujudkan dengan penerapan National Logistics Ecosystem (NLE) yang merupakan langkah strategis pemerintah menghadapi tantangan kinerja logistik ke depan agar sektor logistik memberikan kontribusi maksimal terhadap pertumbuhan ekonomi.


Baca juga : Mengenal Kapal Roro, Jenis Dan Fungsinya Dalam Kegiatan Logistik


Terlebih sektor-sektor penopang utama pertumbuhan ekonomi seperti konsumsi, industri, perdagangan, pertanian hingga konstruksi tersebut masih akan moncer di tahun 2024. Meski menghadapi tantangan berupa masih belum efisiennya kegiatan logistik yang berujung pada mahalnya biaya.


Data World Bank (Bank Dunia) di laporan Logistics Performance Index (LPI) 2023 menyebut kinerja logistik Indonesia masih berada peringkat 63 di dunia dengan nilai 3.0. Biaya logistik nasional masih terbilang mahal yakni 14,29 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).


Pentingnya Memilih Jasa Logistik yang Tepat

Oleh karena itu, bagi Anda yang bergerak di bidang industri produk konsumsi, tekstil, industri pengolahan hasil pertanian dan perkebunan, maupun industri lain, memilih perusahaan logistik yang kredibel dan profesional merupakan sebuah keharusan.


Salah satu perusahaan logistik tanah air yang punya kualitas adalah SELOG yang notabene juga bagian dari lini bisnis PT Serasi Autoraya atau SERA, serta bagian dari PT Astra International Tbk yang telah berpengalaman dan berkecimpung lama dalam industri ini.


SERA yang pada awalnya perusahaan jasa penyewaan kendaraan, kini telah menjelma menjadi perusahaan penyedia transportasi yang terbesar dan terdepan.


Dengan pengalaman 32 tahun lebih dan terus berinovasi, SERA menawarkan layanan jasa logistik yang efektif, efisien, dengan kualitas tinggi melalui perusahaan SERA Logistic (SELOG).


SELOG hadir untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan jasa logistik end to end dengan layanan yang berbeda-beda. Mulai dari Contract Logistics, Shipping Services, Shipping Agency, Freight Forwarding Warehouse and Yard Management, hingga Courier Services.


Layanan SELOG didukung pengguna teknologi digital terkini yang tidak hanya memudahkan, tetapi juga efektif dan efisien bagi bisnis pelanggan.


Melalui Astra Fleet Management Solution (FMS), SELOG menyediakan solusi komprehensif dalam pengelolaan kendaraan dan transportasi di Indonesia dengan  berbasis teknologi informasi.


Perusahaan ini juga memiliki armada kendaraan yang senantiasa terawat kondisi maupun kelengkapannya, sehingga siap digunakan setiap saat. Untuk mengetahui profil SERA dan layanan yang diberikan, termasuk SELOG, Anda bisa mengunjungi situs resmi  https://www.sera.astra.co.id/

1801
Tags
SELOG